Akibat
dari keadaan sosial ekonomi yang terus mengalami revolusi yang sangat
cepat sehingga melahirkan cloud computing, dimana teknologi ini
dibutuhkan untuk kecepatan dan realibilitas yang lebih dari teknology
yang sebelumnya sehingga teknologi ini nantinya akan mencapai pada
tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.
Cloud sudah hadir di depan kita saat ini,
namun apa itu cloud ? kemana tujuanya ? dan apa resikonya? dan
bagaimana organisasi IT mempersiapkan ini ? itulah pertanyaan yang
setidaknya akan hadir oleh beberapa praktisi ataupun peminat IT.
Sebetulnya apa sih komputasi awan itu (cloud computing) ???
Menurut Wikipedia : Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi‘) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing ”Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0,
dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum
berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan
komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah webdengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh
bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
- Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
- Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
- Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba
untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis
sebagaimana Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada
untuk teknologi cloud,Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini.
Melihat dari tren ini kita dapat
memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana
karena ketersediaan dari banyak cloud service.
Lalu apa resikonya ?
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis
service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan
memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya
memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus
memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:
- Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery.
- Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
- Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data.
- Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini.
- Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?
Untuk sebuah service yang masih tergolong
kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini
se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan
tertulis.
Selain itu kekurangan dari cloud computing yang dapat mempengaruhi suatu perusahaan ialah :
Hal yang paling wajib dalam komputasi
awan adalah koneksi internet, internet bisa dibilang jalan satu-satunya
jalan menuju komputasi awan, ketika tidak ada koneksi internet ditempat
kita berada maka jangan harap bisa menggunakan sistem komputasi awan.
Hal ini masih menjadi hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum
semua wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi
sekalipun ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada komputasi awan. Kok bisa ?, sangat
bisa. Dengan menggunakan sistem komputasi awan berarti kita
mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada
perusahaan penyedia server komputasi awan. Contoh paling sederhana
adalah ketika sobat menyimpan foto-foto sobat di facebook dengan
beberapa konfigurasi privasi yang diberikan kepada kita, maka selebihnya
kita mempercayakan keamanan file-file tersebut kepada facebook.
Andaikata foto-foto tersebut hilang kita tidak bisa menuntut karena kita
memanfaatkan jasa trsebut secara cuma-cuma alias gratis. Saat ini sudah
mulai banyak perusahaan-perusahaan penyedia sewa hosting (server)
penyimpanan file semisal 4shared, Indowebster, Ziddu, dan lain-lain, ada
yang gratis dan juga yang berbayar.
Kualitas server komputasi awan adalah
salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk
menyediakan jasa penyedia server komputasi awan. Bukan tidak mungkin
kita akan dirugikan ketik server tempat dimana kita menyimpan file atau
akses program sewaktu-waktu akan down atau berperforma buruk, alih-alih
kita semakin dimudahkan dengan komputasi awan justru kita malah
dirugikan karena kualitas server yang buruk.
Selain beresiko, Cloud Computing juga memiliki banyak manfaat diantaranya ialah :
- Penghematan biaya penggunaan cloud computing untuk solusi bisnis adalah akibat perusahaan dapat mengurangi pengeluaran biaya pada hal-hal di bawah ini:
- Perusahaan tidak perlu membeli hardware berupa production server maupun jaringan pendukungnya
- Tidak ada biaya setup awal untuk platform pembangunan dan penggunaan aplikasi perusahaan
- Perusahaan tidak perlu membeli software dasar untuk pembangunan aplikasi
- Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk software upgrade
- IT Professional yang dibutuhkan untuk perawatan dan pembangunan sistem berkurang
- Tidak ada biaya untuk hardware upgrade
- Pengurangan biaya listrik yang digunakan untuk menyalakan hardware
Mengurangi kesulitan mempersiapkan dan merawat infrastruktur IT
Penggunaan cloud computing dapat mengurangi beban kesulitan persiapan dan perawatan infrastrukur karena platform beserta kustomisasi software pendukungnya dilakukan oleh perusahaan pemberi layanan cloud computing. Sehingga organisasi pengguna bisa fokus pada pengembangan aplikasi saja.
Manajemen kapasitas
Kebutuhan perusahaan yang bergerak di
bidang transaksi via internet akan kapasitas aplikasi akan terus menerus
berkembang. Oleh karena itu, ada kebutuhan akan solusi mudah dalam
mengembangkan kapasitas ini, baik dari sisi bandwidth, kapasitas penyimpanan data, maupun kapasitas user-handling yang semakin berkembang. Istilah sebutan karakteristik ini adalah scalability. cloud computing menjawab
kebutuhan ini dengan menyediakan layanan yang disertai pilihan
kapasitas yang dapat digunakan perusahaan pengguna. Sehingga perusahaan
tidak perlu mengeluarkan tenaga tambahan untuk pembelian infrastrukturhardware maupun software untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan bisnis yang semakin berkembang.
Kemudahan akses
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan kita
tidak mesti berada dihadapan satu komputer yang sama. Misal, sobat
diberi tugas oleh atasan untuk membuat sebuah bahan presentasi dengan
format aplikasi power point, karena pada komputer sobat tidak ada
aplikasi power point-nya maka sobat bisa membuatnya di Google docs
ataupun di Skydrive-nya Windows Live. Cukup koneksi ke internet login ke
akun google atau windows live sobat, maka sobatpun sudah bisa membuat
bahan presentasi secara online.
Fleksibilitas
seperti contoh diatas, bahan presentasi
yang kita buat tidak perlu kita simpan di hardisk yang akan memakan
ruang space atau mungkin dimasukan ke flashdisk. Dimanapun sobat berada
atau kemanapun sobat bepergian file-file tersebut bisa dibuka dimana
saja selama ada koneksi internet. Andaikata sobat akan pergi ke
perusahaan cabang sobat, sobat tidak perlu lagi repot-repot membawa
laptop ke cabang perusahaan sobat, karena semua file-file tersimpat
diawan.
2 komentar:
Thanks, teknologi semakin memudahkan
Benar sekali, makasih kunjungan nya bang :)
Post a Comment